Pages

Top Stories

Senin, 15 Juli 2013

ANALISIS PEMIKIRAN PENDIDIKAN AL- GHAZALI: Upaya Membangun Kecerdasan Siswa yang Religius


              












       Pendidikan merupakan suatu keharusan. Eksistensi pendidik merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan suatu proses pendidikan anak. Hal itu diungkapkan al- Ghazali dalam konteks pemikiran pendidikan, dengan luasnya ilmupengetahuan yang dimilikinya, al- ghazali dijuluki sebagai filosof yang ahli tasawuf. 

                   Al- Ghazali dilahirkan pada tahun 450 H/ 1059 M di kota Thus, wilayah Khurasan. Banyak belajar ilmu pengetahuan dari tokoh- tokoh, seperti Ahmad ibn Muhammad al- Radzakani, Imam Abu Nushr al- Ismaili, Abu al- Ma’ ali al- Juwaini dan Abu Ali al- Faramadi. Al- Ghazali juga dijuluki bahrun muqhriq (laut yang menenggelamkan) karena kecerdasan dan kemampuannya dalam menerima pembelajaran ketika itu. Al- Ghazali wafat di Tabristan pada tanggal 14 Jumadil Akhir 505 H/ 1 Desember 1111 M.

                 Sebagai seorang ilmuan, al- Ghazali tentunya memiliki pemikiran- pemikiran dalam segala hal, baik itu tentang filsafat, fiqh, ilmu- ilmu yang bersifat sosial, ilmu alam termasuk didalamnya adalah pemikiran tentang pendidikan. Maka untuk menggali khazanah keilmuan, dianggap penting untuk membahas kembali untuk melengkapi teori- teori kependidikan, termasuk khazanah pendidikan di Indonesia.

              Secara umum, corak pendidikan al- Ghazali memiliki dua aspek penting yaitu terletak pada pengajaran moral religius dengan tanpa mengabaikan kepentingan dunia. Seperti yang bisa di perhatikan saat ini di lembaga- lembaga penyelenggara pendidikan kita, pengajaran moral religius dan mental dilaksanakan hanya beberapa jam pelajaran selama masa belajar aktif. Seperti ilmu- ilmu umum lainnya, ilmu yang sifatnya mengajarkan tentang moral religius perlu juga diberikan ruang dan waktu yang memadai untuk menghasilkan output yang maksimal. Dengan demikian akan terbentuk kepribadian dan kematangan kepada siswa setelah selesai masa studynya.

                   Proses pemikiran al- Ghazali, dimulai dari cara pengenalan sistem pendidikan yang dilaksanakan pada zamannya, jika diteliti secara baik tidak menutup kemungkinan bahwa pemikirannya menjadi bagian terpenting dalam melengkapi aturan dan etika pendidikan kita. Sistem itu antara lain, yaitu:

1. Tujuan Pendidikan
          Dalam melaksanakan aktivitas pendidikan, terlebih dahulu kita harus mengerti tujuan pendidikan itu sendiri, karena dengan demikian akan mengarahkan rotasi pengelolaan pendidikan dan pengajaran di Sekolah atau Madrasah. Tujuan pendidikan menurut al- Ghazali adalah harus mengarah kepada realisasi tujuan keagamaan dan akhlak, dengan titik penekananya pada perolehan keutamaan dan taqarrub kepada Allah dan bukan untuk mencari kedudukan yang tinggi atau mendapatkan kemegahan dunia. Sebab jika tujuan pendidikan diarahkan selain untuk mendekatkan diri pada Allah akan menyebabkan kesesatan dan kemudaratan.

         Hal diatas penting untuk ditanamkan sejak awal pembelajaran, agar siswa benar- benar meyakini bahwa dengan belajar, siswa akan mengerti apa sebenarnya yang menjadi tujuan dari pendidikan, sekolah tidak sekedar pondasi untuk mencari pekerjaan, meskipun itu perlu secara formal administrasi, tapi hal yang terpenting adalah bagaimana sekolah itu bisa membentuk jati diri siswa dan menggali bakat yang ada, serta menumbuhkan skill yang akan digelutinya kelak. Konsep pendidikan tersebut, juga diharapkan mampu untuk mengasah otak kita dalam membangun kecerdasan moral, spritual, dan kecerdasan intelektual, itu sebenarnya yang terpenting. 

           Bagi al- Ghazali yang dikatakan orang berakal sehat adalah orang yang dapat menggunakan dunia untuk tujuan akhirat, sehingga derajatnya lebih tinggi disisi Allah dan lebih kebahagiaanya di akhirat. Ini menunjukkan bahwa tujuan pendidikan menurut al- Ghazali tidak sama sekali menistakan dunia, melainkan dunia itu hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan.

2. Kurikulum Pendidikan
             Pandangan kurikulum al- Ghazali lebih mengedepankan aspek pembagian disiplin ilmu pada tempat dan sasarannya. Kurikulum dimaksudkan adalah seperangkat ilmu yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik agar dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Sama halnya kurikulum pendidikan kita sekarang, pembagian- pembagian keilmuan dalam hal ini adalah pembagian mata pelajaran pada proporsi yang sebenarnya, pembagian itu mengedepan sudut pandang output dari pengetahuan tersebut, tetapi sudut pandang itu haruslah benar- benar memiliki kualitas yang bisa diterapkan kepada siswa dan dalam kehidupannya. Sistematika pembagian kurikulum al- Ghazali didasarkan kepada tujuan dari masing- masing kurikulum itu sendiri, dalam hal ini mata pelajaran. Karena bidang- bidang ilmu banyak macamnya, untuk itu diperlukan pembagian bidang- bidang keilmuan yang dinamakan kurikulum.
Yang berbeda dalam penentuan kurikulum al- Ghazali dengan kurikulum sekarang adalah al- Ghazali juga menerapkan status hukum mempelajari yang dikaitkan dengan nilai gunanya atau value, yakni Fardhu ‘ain dan Fardhu kifayah. Maksudnya adalah ada ilmu yang memang wajib untuk dipelajari dan ada yang tidak mesti dipelajari tetapi harus ada diantara manusia untuk mempelajarinya.

3. Pendidik
                   Pendidik dianggap sebagai maslikhul kabir, bahkan dapat dikatakan bahwa pada satu sisi, pendidik mempunyai jasa lebih dibandingkan kedua orang tuanya, telah diungkapkan dengan jelas bahwa pendidik merupakan suatu keharusan yang mutlak bagi keberhasilan suatu proses pendidikan.

                   Pendidik atau yang biasa kita kenal dengan sebutan guru, haruslah memiliki sifat- sifat yang diteladani, karena hal demikian akan mempengaruhi pola pikir siswa tentang pendidik. Jika pendidiknya baik maka siswa memandangnya sebagai teladan tapi jika pendidik tidak baik siswa akan memandangnya sebagai hal yang tidak wajar, bahkan bisa dianggap musuh. Hal itu juga bisa mempengaruhi dalam proses pembelajaran siswa dalam mengikuti pengajaran di kelas. Oleh karenanya, pendidik hendaknya menganggap siswa sebagai anak sendiri, menyayangi dan memperlakukannya dengan sebaik- baiknya. Hal demikian bagus untuk dilakukan untuk memberikan sugesti yang baik kepada siswa, hal itu memberikan juga motivasi untuk mencintai pelajaran yang diberikan oleh pendidik.

             Pendidik yang baik adalah pendidik yang melakukan tugasnya secara ikhlas serta senantiasa mengharapkan ridha Allah dan berorientasi untuk mendekatkan diri kepada Allah. Disamping itu pendidik juga harus cermat memanfaatkan waktu dan peluang untuk memberikan nasehat dan bimbingan kepada siswa, bahwa tujuan sebenarnya dari pendidikan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah bukan untuk kedudukan atau kebanggaan duniawi. Untuk hal ini, disaat sekarang sulit untuk membendung pola pikir para peserta didik, bahwa sebagian besar pendidikan yang diikutinya lebih mengedepankan tujuan untuk memperoleh pekerjaan, meskipun itu penting tapi akan lebih baik, kalau pendidikan diarahkan kepada terciptanya mentalitas dan bakat siswa yang memungkinkan bisa digunakan untuk kepentingan dunia seperti pekerjaan.

4. Peserta Didik
                Al- Ghazali mengungkapkan bahwa peserta didik selaras dengan konsepnya tentang belajar dan tujuan pendidikannya. Belajar merupakan salah satu bagian dari ibadah guna mencapai derajat seseorang hamba yang tetap dekat dengan khaliknya, untuk itu seorang peserta didik harus berusaha mensucikan jiwanya dari akhlak yang tercela. Dengan sikap rendah hati, harus merasa satu bangunan dengan siswa yang lainya serta berkasih sayang antar siswa sesamanya.

5. Metode dan Media
                       Dalam penerapan pengajaran al- Ghazali, terdapat tiga metode yang diterapkan dalam pembelajaran yang digolongkan dalam tiga aspek yaitu, psikologis, sosiologis dan pragmatis dalam rangka keberhasilan pembelajaran. Dalam pengajaran al- Ghazali bisa digambarkan bahwa metode yang digunakan misalnya metode mujahadah dan riyadlah, pendidikan praktek kedisiplinan, pembiasaan, penyajian dalil naqli dan aqli serta bimbingan dan nasehat.

                        Pemikiran diatas dalam tataran kekinian menjadi hal yang penting kemblai untuk dilakukan, disamping memadukan metode dan media yang modern, sehingga akan tercipta kelas ideal dalam pembelajaran. Kebanyakan yang kita lihat sekarang pendidik jarang untuk memadukan metode dan media dalam pembelajarannya, lebih bersifat monoton dan hal itu akan membuat siswa merasa jenuh dan bosan sehingga pembelajaran yang terjadi tidak ada interakasi yang baik, serta cendrung menurunkan gairah dan hasil belajar siswa itu sendiri. Maka pendidik sekarang perlu mengubah pola pikirnya dalam menerapkan metode dan media pembelajaran yang untuk saat ini semakin mudah mendapatkan informasi dan alatnya.

6. Proses Pembelajaran
                        Proses pengajaran al- Ghazali adalah mengajukan konsep pengintegrasian antara materi, metode dan media atau alat pengajarannya. Upaya itu dilakukan untuk memaksimalkan hasil belajar yang lebih baik. Untuk itu, proses pembelajaran mestilah diatur dengan menempatkan proporsi keilmuan pada tahap yang sebanarnya, artinya materi yang diberikan kepada siswa hendaknya melihat kemampuan siswa dalam pembelajaran, jika sulit dalam mencerna pelajaran maka diperlukan teknik secara perlahan untuk merangsang otak siswa untuk menahami materi pelajaran dengan baik. Materi yang sistematis, metode yang baik dan bervariasi serta alat pengajaran yang memadai merupakan instrumen paling utama dalam melaksanakan pendidikan terutama dalam pembelajaran. 

                    Dari pemaparan diatas, banyak hal yang dapat diambil manfaatnya untuk diterapkan dalam dunia pendidikan kita, meskipun al- Ghazali hidup ribuan tahun lalu, tetapi pemikiran tetang pendidikan masih relevan untuk diterapkan, secara garis besar konsep pemikiran pendidikan sekarang merupakan manifestasi pemikiran tokoh- tokoh terdahulu termasuk al- Ghazali. Namun yang paling penting dalam konsep pendidikan al- Ghazali adalah penanaman nilai- nilai religius dalam proses pengajaran, sehingga akan terbentuk kepribadian siswa yang matang dan tangguh untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Al- Ghazali tidak menganjurkan untuk tabu mempelajari ilmu umum, al- Ghazali menganjurkan untuk mencari ilmu tersebut dengan pondasi ilmu agama. Dengan demikian, mutu dari keilmuan yang dimiliki siswa dapat bermanfaat untuk kemajuan dunia Islam secara utuh dan menyeluruh. Maka tugas kita sebagai penerus orang terdahulu untuk melestarikan kehausan akan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari ibadah kita dan sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta ibadah untuk mendapatkan ridhoNya. Semoga

PURITANISME DAN INDIVIDUALISME PENDIDIKAN: Penyakit Pendidikan Kita

           Ada keyakinan dalam nuansa pendidikan kita, yang cendrung mengalami degradasi dalam peningkatan dan pengelolaan sistem pendidikan. Tanpa kita sadari, sebenarnya pendidikan kita mengalami cacat belajar (dan akan terus demikian) jika tidak diberikan terapi yang baik untuk mengobatinya. Semakin kita membiarkannya cacat, maka akan terus membudaya dan menyatu, yang pada gilirannya semakin penyakit itu meningkatkan stadiumnya hingga susah untuk diobati.


                 Penyakit yang melumpuhkan ini, akan menjadi bentuk yang melembaga jika tidak ada keyakinan untuk memperbaikinya. Disadari atau tidak, hal ini hanya sedikit orang yang mempertanyakannya, lebih sedikit lagi orang yang akan melakukan tindakan karena tidak mengertinya metode pembelajaran kita. Jelas, kita membutuhkan revolusi dalam seluruh pendekatan pembelajaran dalam dunia pendidikan, sehingga kita dapat membebaskan diri dari keyakinan dan praktik yang dipaksakan oleh kebudayaan yang sudah melembaga. Perubahan itu perlu, dalam praktiknya perubahan tidak harus mengubah seluruh sistem yang ada, tetapi perubahan cendrung pada pengertian pada penyempurnaan sistem dan tata laksananya.

               Salah satu jalan untuk membebaskan diri kita dari keyakinan dan praktik yang melemahkan ini adalah memahami dari mana asal mereka dan bagaimana mulanya semua tertanam dalam sistem pendidikan kita. Begitu kita memahami hal tersebut, kita tidak lagi melestarikan budaya yang melemahkan pendidikan, karena yang terbaik adalah bagaimana pembelajaran itu terhindar dari cacat belajar, yang tentunya banyak merugikan siswa dan guru. Untuk itu, kebebasan guru untuk memilih pendekatan yang kreatif dan efktif dalam pembelajaran merupakan wajib dilakukan untuk membebaskan pendidikan dari demagogy yang melanda sebagian besar sistem pendidikan.

                  Konteks pendidikan kita sekarang masih merupakan warisan budaya yang lalu, yakni memaksakan siswa untuk lebih banyak menghapal pelajaran dari pada memberikan sugesti tentang makna belajar yang sesungguhnya. Banyak yang kita temui pada sekolah- sekolah, sebagai penyelenggara pendidikan masih menggunakan sistem menghapal bagi siswa, dan sistem monolog atau metode ceramah saja pada guru, yang demikian dikategorikan sebagai pendekatan pembelajaran tradisional.

                                Keduanya memang penting dalam menunjang hasil belajar, tetapi jika ada pendekatan yang lebih efektif dan menyenangkan siswa dalam memahami dengan cepat dan tidak mudah hilang, kenapa harus mempertahankan pendekatan tradisional, hal terbaik yang harus dilakukan adalah menyempurnakannya atau memadukannya dengan pendekatan modern. Pendekatan hafalan dalam pembelajaran seakan tidak memberikan ruang bebas untuk berpikir yang lebih luas, padahal orang yang cerdas itu adalah orang yang memiliki pengetahuan luas, tanpa harus terpaku pada apa yang telah di hafalnya. Jika hal ini terus menerus berlangsung, maka kegiatan pembelajaran akan suram dan jauh dari menyenangkan, karena sikap monoton antara guru dan siswa masih dipertahankan.

                              Hal yang demikian adalah dinamakan puritanisme pendidikan, dimana dalam pembelajaran lebih banyak melakukan indoktrinasi, dalam artian pemaksaan untuk menghafal pelajaran dari pada memahami pelajaran. Puritanisme pendidikan cendrung mengarahkan siswa atau anak didik untuk berpikir tumpul dan menyebabkan logika yang kaku, dingin dan pesimistis. Coba bandingkan hasil belajar dengan menggunkan metode hafalan dan metode latihan secara terus menerus dalam menemukan makna belajar. Maka, hasilnya akan berbeda secara logika maupun teori. Anak didik yang cerdas karena hafalan akan terlihat kaku ketika berada diluar dunianya, sementara anak didik yang cerdas karena latihan lebih banyak akrif dalam menghadapi dunianya. Apalagi jika dipadukan keduanya, maka hasilnya pasti akan memuaskan. Disinilah letak kreativitas guru diperlukan, semakin bervariasi metode pendidikan maka pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna.

                       Untuk itu, mengobati penyakit puritanisme adalah bagaimana mengembalikan kegembiraan anak didik dalam belajar, tanpa tekanan dan paksaan untuk menguasai pengetahuan. Belajar dikatakan berhasil jika anak didik merasa bahagia dalam belajar dan pembelajarannya, artinya hasil yang akan dicapai akan maksimal tanpa harus mengorbankan banyak waktu. Mengobati puritanisme juga bisa dilakukan dengan meningkatkan minat anak didik melalui kegiatan yang menguntungkan dan mengeluarkannya dari rasa cemas dan ketakutan. Kuncinya, adalah penyakit puritanisme dapat diobati dengan meningkatkan kegembiraan anak didik, kegembiraan yang dimaksud disini bukanlah kegembiranaan dalam bentuk kesenangan sembrono atau hura- hura melainkan memberikan kedamaian yang mendalam kepada siswa atau anak didik. Dalam ilmu psikologipun sering mengungkapkan bahwa orang yang merasa murung, stress atau kaku tidak akan bisa melakukan apa- apa secara maksimal. Maka disinilah letak strategisnya dalam mengobati penyakit puritanisme pendidikan dengan mengelola metode pembelajaran yang bisa meningkatkan kegembiraan tanpa indoktrinasi.

                                  Penyakit lain yang sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah individualisme pendidikan. Secara umum individualisme secara umum dapat diartikan bahwa setiap orang untuk dirinya sendiri. Bayangkan jika hal ini, terjadi dalam dunia pendidikan kita, semakin sulit untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Karena jika guru mempunyai sikap individualisme maka perkembangan psikologi siswa dan perkembangan belajar siswa tidak akan terkontrol, jika guru hanya berpikiran untuk gaji, atau hanya menunaikan tugas wajib, bagaiman kehidupan dunia pendidikan kedepan.

Akibat lain dari penerapan individualisme dalam pendidikan adalah penentuan nilai- nilai yang bersifat individual dan kadang- kadang berdasarkan kurva nilai A banyaknya harus sekian. Maka siswa atau anak didik saling bersaing untuk meraih nilai dan kehormatan tinggi. Penyebab itu semua adalah anggapan banyak orang yang menganggap tujuan pendidikan adalah menghasilkan individu kuat dan mandiri yang dapat bekerja sendiri. Hal demikian bisa mengakibatkan pendidikan sering menjadi kurungan yang melembaga, karena kurangnya interaksi antar siswa yang lain. Tidak membudayanya belajar kelompok sebagaian siswa adalah manifestasi dari penerapan individualisme yang tentu merugikan anak didik itu sendiri, yann paling pokok sebenarnya adalah bagaimana interaksi antar siswa, guru, dan lingkungan dilakukan secara variatif untuk menghilangkan sikap individualisme dalan pendidikan.

                         Manusia diciptakan diberikan sifat untuk mengenal alam sekitar dan isinya, interaksi dengan alam dan manusia adalah ciri dari makhluk sosial. Dalam pendidikan dan pembelajaran, hal ini diperlukan untuk memberikan warna dalam pikiran dan pengetahuan anak didik atau siswa. Maka dapat dikatakan, belajar yang baik itu bersifat sosial. Jika setiap anak didik atau siswa saling membantu dalam belajar, pembelajaran akan meningkat pesat. Bimbingan antar sesama siswa akan meningkat lebih efektif dari pada bimbingan guru, karena siswa akan merasa gembira dan tanpa beban dalam mengekspresikan pikirannya. Jika bimbingan guru, sebagian siswa masih terlihat ragu- ragu untuk memberikan pandangan tentang suatu hal.

                                     Direktur Center for Accelerated Learning asal Geneva, Dave Meier menyatakan bahwa dalam dunia pelatiahan, sering melihat berbagai keajaiban ketika kelas diubah dari sekumpulan individu yang terpisah- pisah menjadi satu komunitas belajar. Dalam pelatihan tersebut, Dave Meier telah menyaksikan meningkatnya kecepatan belajar dan daya ingat sebanyak lebih dari 300 %, angka kegagalan turun dari 40 % menjadi 2 %, dan nilai ujian membaik lebih dari 400 %. 

                            Hal itu menunjukkan, kebanyakan orang belajar lebih baik secara bersama- sama daripada sendiri- sendiri. Jika setiap orang dalam suatu kelompok belajar menjadi pengajar dan pembelajaran sekaligus, tingkat stress menurun dan pembelajaran meningkat pesat.

                            Kedua penyakit diatas, yakni puritanisme dan individualisme hanyalah sebagian kecil dari penyakit pendidikan yang dapat menyebabkan cacat belajar pada siswa. Setiap masalah pasti ada solusinya, saatnya kita berbuat untuk menyembuhkan penyakit pendidikan tersebut, karena jika dibiarkan berlarut- larut akan mengakibatkan penyakit pendidikan itu akan semakin parah dan akan semakin sulit disembuhkan. Dukungan dari setiap lembaga dan pelaksana pendidikan mesti berperan penting dalam mengatasi hal ini, hanya dengan kemauanlah yang bisa mengubah semua menjadi baik, dan yang perlu diperhatikan juga adalah mengurangi komersialisasi dalam pendidikan, karna hal itu akan lebih memperparah sistem pendidikan kita yang sudah semakin membaik, meskipun setiap pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) indikasi- inndikasi kecurangan masih ada, semoga indikasi- indikasi itu hanya dugaan, hanya kita sendiri para profesionalis pendidikan yang mampu membuktikan.

Sabtu, 13 Juli 2013

Do'a-Do'a Khotmil Qur'an

Complete Dua Khatmul Quran smal - Upon completing Quran - Complete - Choti






















Maha benar Allah yang Maha Agung, dan RosulNya Nabi yang mulia dan kami bersaksi atas kebenaran hal tersebut. Ya Rabb kami, terimalah amalan kami, karena sesunggguhnya Engkau maha mendengar dan maha mengetahui.
Ya Allah anugerahkanlah kpd kami kenikmatan/kemanisan bagi tiap2 hurup dari Al Qur’an, dan balasan bagi tiap2 juz dari Al Qur’an. Ya Allah jadikanlah hurup alif sebagai kelembutan, hurup ba barokah, ta taubah, tsa pahala, jim kecantikan, ha hikmah, kha kebaikan, dal dalil/petunjuk, dza kecerdasan, ra rahmah, za kesucian, sin kebahagiaan, syin syifaa/obat, shad kebenaran, dho cahaya, tho ketenangan (?), dzo keluasan, `ain ilmu, gho kekayaan, fa kemenangan, qo kedekatan, qaf kemuliaan, lam kelembutan, mim nasehat, nun cahaya, wa wushlah/sarana (?), ha petunjuk, ya keyakinan.
Yaa Allah berikanlah kami manfaat dengan Al Qur’an yang agung dan tinggikanlah derajat kami dengan ayat2nya dan terimalah bacaan kami dan maafkanlah segala kesalahan, kelupaan, perubahan kalimat dari tempatnya, mengawalkan atau mengkahirkan, penambahan atau pengurangan, penafsiran yang tidak sesuai denga apa yang Engkau turunkan, keraguan atau sahwun (?), sui ilhanin(?), dan terburu2 ketika tilawah, kemalasan atau kesesatan lidah, waqof (berhenti) bukan pada tempatnya, mengidghomkan (mendengungkan bacaan) yang bukan idghom, mengidzharkan (bacaan tanpa dengung) yang bukan idzhar, madd (memanjangkan bacaan), mentasydid, hamzah, atau sukun, i’rab yang bukan pada tempatnya, atau kurangnya rasa cinta dan senang terhadap ayat2 yang memeberii berita gembira, dan kurangnya rasa takut ketika membaca ayat2 ancaman, maka ampunilah kami ya Allah, dan jadikanlah kami sebagai oarang yang syahid.
Ya Allah terangilah hati kami dengan Al Qur’an, dan hiasilah akhlak kami dengan Al Qur’an, jauhkanlah kami dari api neraka dengan Al Qur’an, masukkanlah kami ke surgamu dengan Al Qur’an. Jadikanlah Al Qur’an sebagai teman di dunia, di dalam kubur sebagai penerang/teman , cahaya di atas titian (shirath), dan teman di dalam surga, dan penghalang dan hijab dari api neraka, sebagai petunjuk untuk segala kebaikan dan tetapkanlah kami dlm kesempurnaan , anugrahkan kepada kami kemudahan dlm mengamalkan Al Qur’an dgn hati dan lisan, senantiasa cinta kpd kebaikan, kebahagiaan, kegembiraan atau keindahan iman. Dan sholawat dan salam yg senantiasa tercurah kpd junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabat atas kebaikan akhlaq dan kelembutan budi pekertinya di atas cahaya arsy.
-----------------------------
Foto Kegiatan



Dokumentasi :  MI Nurul Hidayah Pasir Putih Kota Jambi
--------------------------------------------------------------------
Tak banyak yang tahu, salah satu waktu yang sangat mustajab untuk berdoa adalah ketika khatam Al-Quran. Ini merupakan satu di antara pintu-pintu untuk mendapatkan kelapangan dalam hidup. Dalam beberapa riwayat yang shahih, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Abwab al-Faraj, karya Sayyid Muhammad bin Alwi AI-Maliky, dijelaskan, saat khatam Al-Quran rahmat Allah turun. Imam An-Nawawi mengatakan, berdoa setelah khatam AI-Quran sangat disunnahkan.

Karena itu, sangat ditekankan pula agar yang lain, selain pembaca itu sendiri, ikut menghadiri majelis khatam AI-Quran,, agar juga mendapatkan keberkahannya pula. Jadi, keberkahan saat khatam Al¬Quran bukan hanya bagi si pembacanya, tetapi juga bagi sernua yang menghadirinya. Karena itu, setiap orang yang dapat menghadirinya, sebaiknya jangan sampai kehilang¬an kesempatan yang berharga ini, dan memanfaatkannya untuk memo¬hon kepada Allah apa yang diinginkannya.
Khatam Al-Qur'an merupakan Program Tahunan  dari Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Pasir Putih Kota Jambi, Agar anak tersebut bukan saja dapat berguna bagi bangsa dan negara Tetapi juga berguna bagi Agama, Hal tersebut disambut baik oleh para ustad, para kiai, para ulama dan Masyarakat setempat
---------------------------------------------
Adab-Adab Khataman Al-Quran
---------------------------------------------
Dalam mengkhatamkan AI-Quran, terdapat adab-adab yang mesti kita perhatikan agar kita mendapatkan manfaat dan keberkahan yang sebe¬sar-besarnya. Di antara adab-adab yang mesti kita perhatikan di antaranya sebagai berikut:

1.bila pembaca AI-Quran itu seorang diri (tidak berjamaah), amat disukai bila ia mengkhatamkannya di dalam shalat. Sedangkan bagi yang mengkhatamkannya di luar shalat, atau bagi jamaah yang mengkhatam¬kannya bersama-sama, hendaknya ia khatamkan bersama-sama pada awal malam.
2.berpuasa pada hari khatam AI-Quran, kecuali jika hari itu jatuh pada hari yang dilarang berpuasa. Di antara tokoh-tokoh yang selalu ber¬puasa ketika khatam AI-Quran adalah Thalhah bin Musharrif, Al-Musayyab bin Rabi`, dan Habib bin Tsabit.
3.amat disukai mengundang dan mengumpulkan anggota keluarga dan orang-orang yang terhormat untuk menghadiri khataman AI-Quran.
Anas bin Malik selalu mengumpulkan ang¬gota keluarganya ketika khatam Al¬Quran dan kemudian berdoa bersama. Mujahid dan Ubadah selalu mengun¬dang ‘Uyainah At-Tabi’iy untuk me= nyaksikan khataman AI-Quran.
4.hendaklah berdoa di kala khatam AI-Quran. Para sahabat me¬ngatakan, “Rahmat Allah diturunkan ketika khatam AI-Quran” Diberitakan oleh Ad-Darimi dari Humaid AI-A’raj, is mengatakan, “Barang siapa membaca AI-Quran, kemudian ia berdoa, niscaya doanya itu diamini empat ribu malaikat.”
5.amat disukai bila khataman AI-Quran itu dilakukan sekali pada awal malam dan sekali pada awal siang. Khatam di siang hari dilakukan pada awal siang dalam dua rakaat shalat sunnah fajar atau sesudahnya, sedang khatam pada malam hari di¬lakukan pada awal malam Jumat dalam dua rakaat sunnah maghrib atau sesudahnya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Daud dan `Amr bin Murrah At-Tabi’iy, ia me¬ngatakan, “Mereka (para sahabat) lebih suka mengkhatamkan AI-Quran pada awal malam atau pada awal siang”Thalhah bin Musharrif At-Tabi’iy mengatakan, “Barang siapa mengkha¬tamkan AI-Quran di sembarang waktu di siang hari, para malaikat bershalawat baginya hingga petang hari; dan ba¬rang siapa mengkhatamkan AI-Quran di sembarang malam, para malaikat bershalawat untuknya hingga pagi hari:’
6. ketika khatam AI-Quran, hendaknya berdoa mengenai urusan¬ urusan penting yang sedang dihadapi. Hendaknya pula, sebagian dari isi doa itu mengenai akhirat, urusan umum, pe-merintah, dan sebagainya, yaitu agar mereka mendapat taufik dari Allah, taat kepada-Nya, terpelihara dari kesalah¬an, sating menolong atas kebajikan clan ketaqwaan, membela kebenaran, dan bersatu menentang musuh-musuh agama.
7.sebaiknya, setelah khatam AI-Quran, segera mulai membacanya lagi dari awal mushaf atau di bagian mana saja.

Doa Khatam Al-Quran
Banyak sekali doa khatam Al¬Quran yang disusun para ulama, balk yang terkenal karena sering dibaca di berbagai tempat, maupun yang ku¬rang dikenal masyarakat luas. Di bawah ini dipersembahkan kepada Anda doa-doa khatam AI-Quran, yang telah dikenal luas maupun yang belum, agar dapat diamalkan ketika kita mengkhatamkan AI-Quran.

Bismillahir-rahmanir-rahim
Allahummar-hamna bilqur’an, waj-‘alhu lana imamaw-wa nuraw-wa hudaw-wa rahmah. Allahumma dzakkirna minhu ma nasina wa ‘alimna minhu ma jahilna warzuqna tilawatahu ana’al-laili wa athrafan-nahar, waj-‘alhu lana hujjatan ya rabbal ‘alamin.

Allahumma ashlih li dinil-ladzi huwa ‘ishmatu amri wa ashlih li dun¬yayal-lati fiha ma `asy wa ashlih li akhiratil-lati fiha ma`adi waj-`alil¬-hayata ziyadatan lana fi kulli khair, waj’alil-mauta rahatan lana min kulli syarr.
Allahummaj-`al khaira `umri akhi-¬rahu wa khaira `amali khawatimahu wa khaira ayyami yauma alqaka fih.
Allahumma inni as’aluka `isyatan haniyyah wa mitatan sawiyyah wa maraddan ghaira makhziyyin wa la fadhih.
Allahumma inni as’aluka khairal-¬mas’alah wa khairad-du`a’ wa khairan¬najah wa khairal-`amal wa khairats¬tsawab wa khairal-hayah wa khairal-¬mamat, wa tsabbitni wa tsaqqil ma¬-wazini wa haqqiq imani warfa `darajati wa taqabbal shalati waghfirkhathi’ati, wa as’alukal-`ula minal jannah.
Allahumma inni as’aluka mujibati rahmatika wa `aza’ima maghfiratika was-salamata min kulli itsmin wal¬ghanimata min kulli birrin wal-fauza bil jannati wan-najata minan-nar. Allahumma ahsin `aqibatana fil-¬umuri kulliha wa ajirna min khiz-yid¬dunya wa `adzabil-akhirah.
Allahummaqsim lana min khasy-¬yatika ma tahulu bihi bainana wa baina ma `shiyatika wa min tha`atika ma tuballighuna biha jannataka wa minal-yaqini ma tuhawwinu bihi `alai¬na masha’ibad-dunya, wa matti`na bi’asma `ina wa absharina wa quwwa¬tina ma ahyaitana waj-`alhul-waritsa minna, waj-’al tsa’rana `ala man zhalamana wanshurna `ala man `adana wa la taj-’al mushibatana fi dinina wa la taj`alid-dunya akbara hammina wa la mablagha `ilmina wa la tusallith `alaina man la yarha¬muna.
Allahumma la tada ` lana dzanban illa ghafartahu wa la hamman illa farrajtahu wa la dainan illa qadhai-¬tahu wa la hajatan min hawa’ijid¬dunya wal-akhirati illa qadhaitaha, ya arhamar-rahimin. Rabbana atina fid¬dunya hasanatan wa fil-akhirati ha¬sanatan wa qina `adzaban-nar. Wa shallallahu `ala nabiyyina Muham¬madin wa `ala alihi wa ash_habihil¬-akhyari wa sallama tasliman katsira.
“Ya Allah, rahmatilah aku dengan AI-Quran; dan jadikanlah ia sebagai imam, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku akan segala yang terlupa darinya, ajarilah aku semua yang aku tidak tahu darinya, berilah kepadaku anu¬gerah berupa kemampuan memba¬canya di waktu malam dan siang, dan jadikanlah ia sebagai hujah bagiku, wahai Tuhan sekalian alam.
Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku, yang merupakan pemeli¬hara urusanku, perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat penghi¬dupanku, perbaikilah untukku akhi¬ratku yang merupakan tempat kem¬baliku, jadikanlah kehidupan seba¬gai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai istirahat bagiku dari setiap kejahatan.
Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah pada akhirnya, se¬baik-baik perbuatanku pada penutupnya, dan sebaik-baik hariku ada¬lah hari di mana aku menjumpai-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku bermo¬hon kepada-Mu kehidupan yang menyenangkan, kematian yang be¬nar, serta kepulangan yang tidak membawa aib dan nama buruk.
Ya Allah, sesungguhnya aku me¬mohon kepada-Mu permohonan ter¬baik, doa terbaik, keberhasilan ter¬baik, perbuatan terbaik, ganjaran ter¬baik, kehidupan terbaik, dan kemati¬an terbaik. Tetapkanlah dan berat¬kanlah timbangan baikku, sahkanlah keimananku, naikkanlah derajatku, terimalah shalatku, ampunilah aku atas kesalahan-kesalahanku, dan aku memohon kepada-Mu surga yang tinggi.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu hal-hal yang dapat menyebabkan rahmat-Mu, ampunan-ampunan-Mu, keselamat¬an dari segala dosa, keberuntungan dari segala kebaikan, keberhasilan dengan mendapatkan surga, dan ke¬selamatan dari siksa neraka. Ya Allah, baguskanlah akhir semua urusanku dan selamatkanlah kami dari kehinaan dunia dan siksa akhirat.
Ya Allah, berilah untuk kami rasa takut kepada-Mu yang dengannya Engkau menghalangi kami dengan perbuatan maksiat terhadap-Mu, dan berilah ketaatan kepada-Mu yang membawa kami kepada surga¬Mu, dan keyakinan yang membuat Engkau menjadikan musibah dunia terasa remeh bagi kami. Dan berilah kepada kami kenikmatan dengan pendengaran-pendengaran kami, penglihatan-penglihatan kami, dan kekuatan kami, selama Engkau masih menghidupkan kami, dan jadikanlah ia sebagai waris dari kami, berilah balasan terhadap orang yang menzalimi kami, dan tolonglah kami atas orang yang memusuhi kami. Janganlah Engkau menjadikan musibah kami terdapat dalam urusan agama kami, jangan pula Engkau menjadikan dunia se¬bagai cita-cita kami yang terbesar, dan jangan pula sebagai puncak ilmu kami, dan janganlah Engkau menguasakan kami pada orang yang tidak sayang kepada kami.
Ya Allah, janganlah Engkau biar¬kan kami memiliki dosa melainkan Engkau hapuskan, jangan biarkan kami memiliki kesulitan melainkan Engkau bukakan, dan jangan pula biarkan kami mempunyai utang me¬lainkan Engkau lunaskan, wahai Yang Paling Pengasih di antara yang pengasih. Ya Allah, berilah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaik¬an di negeri akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ke¬sejahteraan-Nya kepada Nabi kita Muhammad SAW, juga kepada ke¬luarga dan para sahabatnya”

Berikut ini doa khatam Al-Quran yang disusun ulama terkemuka, panutan umat, Al-Imam Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, yang secara singkat sering di sebut sebagai Imam Nawawi saja.Inilah doa-nya .
Bismillahir-rahmanir-rahim
Allahumma ashlih qulubana wa azil `uyubana wa tawallana bil-husna wa zayyinna bit-taqwa wajma ` lana khairal-akhirati wal-ula warzuqna tha `ataka ma abqaitana. Allahumma yassirna lil-yusra wa jannibnal- `usra wa a`idzna min syururi anfusina wa sayyi’ati a`malina, wa a `idzna min `adzabin-nari wa`adzabil-qabri wa fitnatil-mahya wal-mamati wa fitnatil¬ masihid-dajjal. Allahumma inna nas’alukal-huda wat-taqwa wal-`afafa wa ghina. Allahumma inna nas¬taudi`uka adyanana wa abdanana wa khawatima a`malina wa anfusana wa ahlina wa ahbabana wa sa’iral¬ muslimina wa jami `a ma an`amta `alaina wa `alaihim min umuril¬akhirati wad-dunya.
Allahumma inna nas’alukal-’afwa wal-`afiyata fid-dini wad-dunya wal¬akhirah, wajma ` bainana wa baina ahbabina fi dari karamatika bifadh¬-lika wa rahmatik. Allahumma ashlih wulatal-muslimina wa waffiqhum lil`adli fi ra`ayahum wal-ihsani ilaihim wasy-syafaqati `alaihim warrifqi bihim wal-i`tina’i bimashalihihim wa hab¬bibhum ilar-ra`iyyati wa habbibir¬-ra`iyyata ilaihim wa waffiqhum lishirathikal-mustaqimi wal-`amali biwazha’ifi dinikal-qawim. Allahum¬-mal-thuf bi`abdika sulthanana wa waffiqhu limashalihid-dunya wal¬akhirati wa habbibhu ila ra`iyyatih.
“Ya Allah, perbaikilah hati kami, hilangkanlah aib kami, uruslah kami dengan kebaikan, hiasilah kami de¬ngan ketaqwaan, himpunkanlah bagi kami kebaikan akhirat dan kebaikan dunia, dan anugerahkanlah kepada kami ketaatan kepada-Mu selama Engkau masih menghidupkan kami. Ya Allah, mudahkanlah kami untuk mendapatkan kemudahan, jauhkan¬lah kami dari kesulitan, lindungilah kami dari keburukan diri kami dan kejelekan perbuatan kami, dan pe¬liharalah kami dari azab neraka, azab kubur, fitnah kehidupan, fitnah ke¬matian, dan fitnah Al-Masih ad-Dajjal. Ya Allah, sesungguhnya kami me¬mohon kepada-Mu petunjuk, ketaq¬waan, sikap menjaga diri, dan ke¬kayaan. Ya Allah, sesungguhnya kami menitipkan kepada-Mu agama kami, tubuh kami, akhir perbuatan kami, diri kami, keluarga kami, para pecinta kami, dan semua orang muslim, serta semua yang Engkau berikan kepada kami dan kepada mereka dalam urusan akhirat dan urusan dunia.
Ya Allah, sesungguhnya kami me¬mohon kepada-Mu ampunan dan afiat dalam urusan agama, dunia, dan akhirat. Dan kumpulkanlah kami de¬ngan orang-orang yang kami cintai di negeri kemuliaan-Mu dengan anu¬gerah keutamaan-Mu dan rahmat-Mu.
Ya Allah, perbaikilah para penguasa Muslim, dan berilah mereka petunjuk untuk bersikap adil terhadap rakyat mereka, berbuat baik kepada me¬reka, sayang kepada mereka, lemah lembut terhadap mereka, dan mem¬perhatikan kepentingan-kepentingan mereka. Jadikanlah mereka cinta ke¬pada rakyat, dan jadikanlah pula rak¬yat cinta kepada mereka, dan berilah mereka petunjuk menuju jalan-Mu yang lurus dan mengamalkan agama-Mu yang benar.
Ya Allah, lem¬butkanlah penguasa kami, berilah ia petunjuk menuju maslahat dunia dan akhirat, dan jadikanlah ia mencintai rakyatnya.”
Ini adalah doa khatam al Qur’an. Ada beberapa versi doa untuk khatam al Qur’an. Ini adalah salah satunya, yang biasanya terlampir pada mushaf al Qur’an edisi besar.          Sumber: http://qiraatipati.wordpress.com/2012/01/28/doa-doa-khotmil-quran-pembuka-gerbang-kebajikan/

Pendidikan Politik Perlukah Di Berikan Kepada Siswa

Mao Tse Tsung pernah mengungkapkan bahwa politik adalah perang tanpa darah. Ada juga yang sering mengungkapkna bahwa politik adalah sarana untuk mencapai tujuan, bahkan dalam pandangan para politikus bahwa politik itu berada pada posisi halal dan haram, diantara keduanya yang dikenal dengan subhat. Artinya diantara hukum halal dan haram terdapat suatu ruang untuk bermain baik itu secara transparan atau tersembunyi, dalam dunia politik disinilah ruangnya.
Barangkali pendapat diatas bisa benar bisa juga salah, kita hanya bisa memberikan pandangan dari berbagai aspek dan dari berbagai media pendekatan untuk memberikan definisi yang sebenarnya. Bahwa politik bukanlah hal yang baru, sejak ratusan tahun yang lalu, politik sudah menjadi tema yang terus diperbincangkan hingga sekarang, termasuk di Indonesia. Euphoria politik seakan menjadi tren masa kini, pemilu legislatif 2009 menjadi bukti bahwa politik menjadi sebuah ajang kompetesi untuk mencapai tujuan dalam arti yang umum, terbukti banyaknya calon legislatif diseluruh Indonesia yang mencapai ribuan orang. Fenomona yang demikian bukan lagi hal tidak wajar untuk di perbincangankan karena berkenaan dengan khalayak ramai. Partai politik mencapai lebih dari 30- an yang ikut berkompetasi, semua orang seakan terhipnotis, mengalihkan pandangan untuk mengetahui partai politik mana yang akan dipilihnya. Ide- ide yang di nyatakan masing- masing partai politik seakan- akan jalan satu- satunya untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian rakyat. Tetapi hal itu tidak perlu dipermasalahkan lagi, karena bagian itu adalah merupakan proses dari demokrasi (yang katanya paling baik) bagi bangsa ini. 
Yang menjadi pertanyaan besar saat ini adalah perlukah pendidikan politik diberikan kepada siswa. Karena politik melibatkan rakyat banyak maka sebuah aksi yang wajar memperkenalkan politik dalam dunia kesiswaan. Undang- undang Dasar lahir dari keputusan politik, peraturan perundang- undangan juga lahir dari politik, hukum, ekonomi, dan budaya juga lahir dari kesepakatan politik, hal ini bisa dibuktikan dengan peran dan posisi parlemen yang benar- benar lahir dari persaingan politik, maka wajarlah kita lihat kalau kebijakan yang diambil oleh pemerintah adalah juga keputusan politik. Jangan lupa, bahwa pancasila dasar Negara kita juga lahir dari kompromi politik yang saat itu menjadi polemic yang panjang, hanya sikap legowo dan besar hatilah yang menyelesaikan hal itu hingga bertahan sampai sekarang.
Pada tataran tertentu siswa juga perlu mengetahui peran dan posisinya dalam sistem yang ada di Indonesia. Generasi muda adalah generasi yang dimana tingkat kematangannya masih dalam posisi tawar- menawar, antara kebutuhan dan pengetahuan. Meskipun usia siswa masih terlau muda untuk mengenal politik, tapi bukankah itu lebih baik diberikan pendidikan politik untuk membuka wacana dan wahana pikirannya dalam menentukan sikap. Untuk itu pendidikan politik perlu diberikan sebelum siswa memasuki usia memilih, hal ini penting untuk dilakukan sehingga pada saat memasuki usia memilih siswa tidak merasa asing berada didalam lingkaran politik. Perlu di ingat bahwa pemilihan merupakan rangkaian dari proses pelaksanaan politik melalui partai. 
Siswa memiliki waktu yang panjang untuk menyaksikan perkembangan kehidupan bangsa ini, dari awal dikatakan bahwa tata laksana pelaksanaan kenegaraan adalah hasil dari politik, untuk itu mengenal politik lebih awal bagi siswa adalah hal yang baik karena dengan begitu siswa akan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi dalam kelangsungan hidup bangsa, siswa juga perlu dibangun kecerdasannya untuk memiliki jiwa yang peka terhadap persoalan ekonomi, budaya, dan social kemasyarakatan, yang semua komponen itu banyak ditemukan dalam dunia politik. Perlu juga diperahtikan bahwa siswa juga memiliki kepentingan dalam kelanjutan pendidikannya, ketika kebijakkan dalam dunia pendidikan tidak memberikan sistem yang baik maka siswa perlu juga memberikan masukan dan saran kepada pelaku kebijakkan, tetapi realitas hari ini, adalah untuk mengkritisi kebijakan dalam dunia pendidikan dilakukan mahasiswa, padahal yang akan menjalani kebijakan itu adalah siswa juga, misalnya saja diterbitkannya Badan Hukum Pendidikan (BHP) yang sebagian orang menentang kebijakan tersebut. BHP akan diterapkan disegala lini dalam institusi pendidikan, termasuk institusi siswa tempat melakukan proses pembelajaran. BHP adalah keputusan politik dari segelintir orang, maka jika siswa dari awal diberikan pendidikan politik pasti akan berekasi secara intelektual dalam menyikapi hal itu. Penanaman nilai- nilai intelektual dan kekritisan siswa adalah bagus untuk mereka terima guna meningkatkan kecerdasan dalam menanggapi keputusan- keputusan politik, terutama keputusan dalam dunia pendidikan.
Pendidikan politik kepada siswa diberikan pada batas yang sewajarnya, dalam bentuk bagaimana mengenal politik dengan baik, memberikan informasi sistematikan politik yang seharusnya di jalankan, juga mengenalkan siswa tentang manfaat dan tujuan dari berpolitik. Jika hal itu dilakukan sejak usia pra- memilih, tentu kedepan siswa tidak perlu lagi diberikan sosialisasi yang mendalam tentang bagaimana tata cara memilih yang menjadi proses dari politik. Realitanya sekarang, siswa yang telah memasuki usia memilih dengan sendirinya akan kebingungan, karena eksistensi memilih saja siswa tidak megetahui, siswa tidak pernah diberikan informasi, untuk apa memilih, untuk apa partai politik dan hal- hal yang berkenaan dari pelaksanaan pemilihan.
Ada memang yang mata pelajaran di sekolah yang memberikan informasi tentang pemilihan, tapi hal itu hanya sebagian kecil. Siswa hanya dituntut untuk mengetahui, tahun berapa pelaksanaan pemilihan sejak zaman kemerdekaan sampai sekarang, terus ada juga pelajaran sejarah yang hanya memberikan informasi peristiwa- peristiwa yang terjadi di Indonesia, tetapi tidak mengerti apa substansi dari nilai- nilai sejarah itu. Peristiwa- peristiwa politik Indonesia hanya diberikan sebagai bahan untuk melengkapi atau menjawab soal ujian tanpa diberikan informasi yang dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari- hari. Harus di ingat pembelajaran tanpa memperhatikan implementasi dalam kehidupan nyata adalah pembelajaran yang tidak bermakna apa lagi bemutu, itu masih jauh dari harapan kecerdasan di berbagai disiplin ilmu.
Untuk itu perlunya digagas dalam kurikulum untuk membahas masalah pendidikan politik kepada siswa. Seperti halnya pada perguruan tinggi, telah diberlakukan mata kuliah pendidikan korupsi, hal ini sejalan dengan kondisi bangsa ini yang memang banyak memiliki kasus- kasus koripsi yang belum terungkap. Artinya apa, dengan pendidikan korupsi mahasiswa akan mengetahui sebab- sebab orang korupsi, aturan hukumnya, dan sanksinya, dengan melakukan hal ini mahasiswa akan semakin peka terhadap persoalan korupsi.
Begitu juga pendidikan politik pada siswa, diharapkan dengan pendidikan itu siswa akan lebih cermat dalam mencari informasi tentang politik. Sama halnya dengan pendidikan sex dikalangan remaja dan siswa yang sering dilakukan baik itu oleh sekolah maupun LSM- LSM yang memberikan informasi itu. Kalau hal ini saja bisa dilakukan kenapa pendidikan politik tidak bisa, padahal pesan orang tua kita dulu, adalah hal tabu untuk membicarakn sex secara umum maupun tertutup, tetapi telah terbukti hal itu bisa dilakukan bahkan pesertanya banyak.
Nah, disinilah letak kepedulian kita kepada siswa atau remaja secara umum untuk mengenalkan politik sejak awal, sehingga aplikasi yang diharapkan mampu membuat siswa yakin dan matang dalam pola pikir menentukan pilihanya masing- masing, tanpa harus lagi di intervensi. Siswa adalah asset politik kedepan, memang siswa tidak diharapkan semua untuk terjun dalam dunia politik, tapi hal yang kita pikirkan adalah selama menyelesaikan studinya pada jenjang yang tertinggi pasti akan menemukan tema- tema atau hal yang berhubungan dengan politik, minimal kita mengurangi terlahirnya politikus- politikus instans, yang mengenal politik hari ini besoknya udah berbicara masalah keadilan politik, itu tidak wajar dilakukan. Untuk itu saatnya mengenalkan siswa tentang politik dalam pendidikannya, minimal di masukkan dalam kategori mata pelajaran muatan lokal (MULOK).
Penulis:Dinamis Tulen,S.Pd.I
Guru  M I Nurul Hidayah Pasir      Putih Kota Jambi

 

Blogger news

Saya menciptakan blog saya, sebagai wahana komunikasi bertukar pikiran secara jernih, intelektual dan simpatik, atas dasar prinsip saling menghormati. Melalui blog ini, saya ingin berbagi pemikiran, pengalaman dan gagasan, yang barangkali akan bermanfaat untuk menambah wawasan dalam menyikapi berbagai peristwa yang terjadi di sekitar kita. Apa yang saya ungkapkan, mungkin saja bersifat subyektif, karena didasarkan pada titik pandang, falsafah dan keyakinan keagamaan yang saya anut.

Blogroll

Blogger Gadgets

About

Prolog Blog

Selamat Datang/ Welcome/مرحبا

السلام عليكم أهلا باتصالكم الى هذا بلوكسفوت
Selamat Datang Di Blog yang Insya Allah kita saling berbagi ilmu sebagai upaya peningkatan amal jariyah... dan Juga terima kasih atas komentar dan partisipasi anda semua; Welcome to the Blog that Insha Allah weshare knowledge as an effort to increasecharitable of Jariyah ... and also thank you foryour comments and participation of all;
أهلا ومرحبا بإتصالكم فى هذه المدوّنة تكون هذه مجال لجارية العمل فى العلم وأشكركم أيضا على تعليقاتكم ومشاركتكم والسلام عليكم جميعا
---------------------------------